Fanfiction Detektive Luhan : Unforgettable [Chapter 3-END]

Judul : unforgettable
Genre : Mystery
Cast : Xi Luhan (EXO), Byun Baekhyun (EXO), Byun Hyemi (OC), Park Jaejeong (OC), Kim Mi Soo (OC)
Lenght : Chaptered
Author : SilverDeer0406

before : [Chapter 1] | [Chapter 2]

FF DeLu ; unforgettable 2

Chapter 3 : ~What do you want?~

Luhan POV~

      Adik dari sahabatku terbunuh pagi ini… Aku dan Baekhyun menemukannya tergantung di atap kamar mandi yeoja… Aku tak mengerti apa kasus ini ada hubungannya dengan teror yang selama ini aku terima atau tidak…

Kim Mi Soo… Musuh Hyemi mereka sering bertengkar entah apa yang penyebab masalah mereka.

Park Jaejeong… ketua kelas di kelasku, tak kusangka dia itu mantan pacar dari Hyemi…

Baekhyun tampak sangat terpukul dengan kematian adiknya. Eomma Baekhyun yang mendengar tentang kematian Putrinya sangat terkejut dan harus dilarikan kerumah sakit karena tiba-tiba terkena serangan jantung. Kuajak Baekhyun untuk pulang kerumahnya… awalnya ia menolak karena ingin menjaga adiknya, tapi akhirnya ia mau.

—*—

      Aku berjalan mengelilingi rumah Baekhyun melihat barang-barang yang menurutku menarik. Baekhyun di dalam kamar Eommanya, menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan Eommanya yang akan ia bawa ke rumah sakit. Aku melihat kamar yang kuduga itu kamar Hyemi.

“Masuklah… kamar itu tak akan ada yang memakainya lagi” kata Baekhyun pelan. Kulihat matanya yang sembab. Dia bisa menangis juga ternyata.
“hem…” kataku singkat.

Aku mulai memasuki kamar Hyemi. Kamarnya tertata dengan rapi. Tentu saja, dia itu Yeoja yang rapi. Aku melihat barang-barangnya. Sangat menarik, ketika tau yeoja pendiam seperti dia ternyata menyukai Boyband yang terkenal di Korea. Kulihat berbagai macam poster yang tertempel di dinding kamarnya. Ada juga fotonya yang sedang memakan es krim dengan riang… Tunggu… kenapa dia menggunakan tangan kiri?

Mataku berhenti dibuku yang tergeletak rapi di mejanya. Aku duduk di kursi dan mulai membuka buku itu. Seperti dugaanku ini buku diari. Ini bisa menjadi bahan bukti yang bagus. Untung aku sudah banyak membaca buku tentang detektif, aku tau kamar Hyemi akan mulai diperiksa Polisi sebentar lagi. Supaya tidak mengganggu menyelidikan aku memakai sarung tangan supaya sidik jariku tak tertempel dimana-mana.

Kumulai membuka buku diarinya. Dia tak menuliskan banyak hal hanya ada 1-3 kalimat ditiap lembar bukunya.

Yeoja…” bisikku

Buku ini berisi curahan hatinya… tak ada yang spesial…

“Luhan?” kata Baekhyun mengagetkanku.
“Ah… kau sudah selesai?” kataku
“hmm… lalu apa detektif sudah menemukan sesuatu?” canda Baekhyun.
“em… apa kau tau kapan adikmu dan Park Jaejeong putus?”
“aku bahkan tak pernah tau kapan mereka jadian” kata Baekhyun
“tapi… apa kau ingat aku pernah bilang kalau adikku itu sering sekali keluar malam?” lanjut Baekhyun
“ah aku ingat. Lebih tepatnya kapan adikmu mulai sering keluar malam?”
“3 minggu yang lalu… aku tak tau apa ada hubungannya dengan si Jaejeong itu tapi ku pikir…” kata Baekhyun
Cha… itu dia tepatnya 3 minggu yang lalu adikmu putus dengan Park Jaejeong” kataku.
YA! Aku tak mau menyusul adikku karena kelakuanmu barusan! Aku bahkan belum selesai bicara! Kau membuatku hampir terkena serangan jantung!” kata Baekhyun kaget.
mian hahaha…” kataku.

—*—

“biarkan aku melihat kehebatanmu Xi Luhan”

Author POV~

“Bisakah adikku beristirahat dengan tenang?” kata Baekhyun.

“maafkan aku Baekhyun-ssi tapi kita masih harus menyelidiki kasus ini lagi” kata Opsir Lee.

“kau harus mengatakan sejujur-jujurnya aku tau kalau kau ada dibalik semua ini KIMMI” kata Baekhyun sambil menatap tajam mata Kimmi. Kimmi yang ketakutan tak tau harus menjawab apa ia hanya mencoba menghilangkan rasa gugupnya dan berkali-kali menghindar dari tatapan Baekhyun. Luhan hanya diam melihat itu semua.

“tenang Baekhyun belum tentu Kimmi yang salah” kata Jaejeong

“benar memang bukan Kimmi yang salah” kata Luhan buka suara.

Flashback

“kalau begitu aku mau pergi ke dapur aku akan memasak beberapa makanan untuk kita lalu kita bisa kembali ke sekolah” kata Baekhyun, lalu Baekhyun pergi meninggalkan Luhan di kamar Hyemi.

Luhan berniat mengembalikan buku itu ketempatnya lagi, tapi beberapa kertas jatuh dari buku itu. Luhan yang kaget langsung mengambil kertas-kertas itu.

“apa ini?” tanya Luhan sambil memegang selembar kertas ditangannya.

“tunggu dulu… apa apaan ini huh?! Jangan-jangan…” Luhan langsung mengambil dan membuka buku diari Hyemi dengan kasar. Dan berhenti di suatu halaman.

“Detektif keluarlah ayo kita makan” kata Baekhyun dari luar.

—*—

      “ayo kita langsung kesekolah” kata Baekhyun
“Baekhyun-ah mian… kau pergilah dulu ada yang harus aku lakukan nanti aku menyusulmu ke sekolah” kata Luhan

“mmm… baiklah… hati-hati oke…” kata Baekhyun

—*—

      “memang ini tempatnya…” kata Luhan setelah sampai di suatu tempat. Ia pergi ke alamat yang tertulis di buku diari Hyemi. Sebuah rumah ani lebih cocok disebut dengan sebuah gudang kosong.

“sudah kuduga seorang detektif hebat sepertimu pasti berhasil menemukan tempat ini sebelum polisi mengetahuinya” sebuah suara di belakang Luhan mengagetkannya. Luhan langsung berbalik.

“K-kau… apa yang kau lakukan? Apa kau yang membunuh Hyemi?!” kata Luhan kaget mengetahui siapa yang ada didepannya. Sosok yang menggunakan jaket hitam dan menutupi hampir semua bagian wajahnya dengan masker. Tapi Luhan masih bisa mengenali sosok itu dengan jelas.

Sosok itu membuka maskernya dan tersenyum tapi bukan seperti senyumnya yang biasa kali ini ia tersenyum seperti mempunyai beban dalam dirinya.

Flaskback END

—*—

      “apa maksudmu?” tanya Baekhyun
“jadi kau sudah tau siapa pembunuhnya?” tanya Inspektur Kim
“lalu siapa pembunuhnya” tanya Opsir Lee
“kita akan mengetahuinya kalau kita mengikuti permainannya” kata Luhan santai.
“jadi siapa pelakunya?” kata Baekhyun

“hanya orang yang dekat dengan Hyemi yang bisa mempengaruhinya melakukan apa yang orang itu minta” kata Luhan penuh misteri

“dan orang itu sudah lama merencanakan ini semua, tapi ia khawatir rencananya kacau karena kedatanganku jadi ia menerorku…” kata Luhan

“pelakunya adalah…”
“Si mantan pacar… Park Jaejeong kau pelakunya”
“eh? B-bagaimana mungkin apa kau bercanda” kata Jaejeong
“Dari awal kau sudah tau kalau Hyemi begitu menyukaimu jadi kau memanfaatkannya, kau meminta Hyemi jadi pacarmu… karena kau tau dia pasti menerimamu karena dia sangat menyukaimu” kata Luhan

“Kau tau bahwa Hyemi murid paling pintar di sekolah ini… bahkan ia bisa mengerjakan tugas milik kakak kelasnya… yaitu kau.” Lanjut Luhan

“Sebenarnya rencanamu untuk lulus dari sekolah ini dengan nilai yang bagus bisa saja terlaksana… tapi sayangnya Hyemi sadar bahwa kau memanfaatkannya” kata Luhan

“Tepatnya 3 minggu yang lalu, Hyemi minta mengakhiri hubungan kalian tapi kau menolaknya. Semenjak saat itu kau selalu mengancam Hyemi.” Lanjut Luhan

“mengancam?” tanya Inspektur Kim
“apa maksudmu Jaejeong mengancam akan membunuh Hyemi?” tanya Opsir Lee

“tidak… Hyemi masih bisa melaporkan ke polisi bila Jaejeong mengancamnya.” Kata Luhan

“lalu apa?” tanya Baekhyun

“nyawamu” kata Luhan
“maksudmu?” kata Baekhyun tak mengerti
“untuk Hyemi tak ada hal yang lebih berharga di dunia ini selain nyawamu dan eomma-mu, bukankah kau sendiri yang bilang bahwa kau itu pelindungnya.”

“lalu bagaimana cara Jaejeong membunuh Hyemi?” tanya Opsir Lee
“Jaejeong mengajak Hyemi untuk bertemu di dekat toilet. Saat Hyemi lengah dengan cepat Jaejeong menjerat leher Hyemi dengan tali sepatunya sendiri. Lalu saat Hyemi sudah tak bernafas lagi ia menggantung Hyemi di toilet yeoja dan membuat kejadian itu seakan bunuh diri”

“lalu teror itu… Jaejeong juga yang melakukannya?” kata Opsir Lee
“iya… tapi kali ini ia mengorbankan orang lain dan sempat membuatku bingung” kata Luhan

“tapi bila memang Jaejeong yang menaruh coklat beracun itu, bukankah sangat aneh karena ia salah menempatkan coklat itu… mengapa ia justru menaruhnya di laciku?” tanya Baekhyun

“itu sebabnya aku mengatakan ia mengorbankan orang lain, orang yang menaruh coklat itu Kimmi, dan apa kau ingat aku pernah mengatakan jika sepulang dari rumahmu aku nyaris ditabrak sepeda motor?” kata Luhan

“Iya” kata Baekhyun
“saat itu aku melemparkan batu kearah leher pelakunya untuk meninggalkan bekas, esoknya aku melihat leher Jaejeong yang terlukan dan di hari yang sama pula leher Kimmi juga luka di tempat yang sama dengan leher Jaejeong, bukankah itu aneh?” kata Luhan

“jadi maksudmu… lalu kenapa Kimmi-” kata Baekhyun kaget
“karena Kimmi adalah adik dari Jaejeong ah ani adik tiri dari Jaejeong, Kimmi diadopsi oleh orang tua Jaejeong 6 tahun lalu” jelas Luhan

“lalu luka sayatan di tangan Hyemi itu-” kata Baekhyun
“hem… pasti kau juga menganggap ada yang aneh bukan” kata Luhan
“apa kau juga bilang kalau aku yang melakukannya? bagaimana mungkin aku menyayat tangannya?” kata Jaejeong
“memang kau yang melakukannyakan?” kata Luhan
“jangan bercanda” kata Jaejeong
“Kidal” kata Baekhyun
“hah?!” kata Jaejeong bingung

“Hyemi itu kidal” kata Baekhyun, Jaejeong nampak terkejut dengan apa yang ia dengar barusan

“hehehe… benar… aku yang membunuhnya” kata Jaejeong
“KAU-” kata Baekhyun bersiap memukul Jaejeong tapi dengan sigap Opsir Lee dan Inspektur Kim mencegahnya.
“awalnya aku mengancamnya… aku bilang aku akan menyakitinya bila ia tidak mau mengerjakan tugasku… tapi ia tidak takut sama sekali jadi aku mulai menyayat tangannya tapi ia tetap saja tak takut, akhirnya aku bilang kalau aku akan membunuh Baekhyun bila ia tak menurutiku, dan seperti dugaanku, anak lugu itu sangat menyayangi Oppanya itu~” kata Jaejeong
“tapi… saat rencanaku mulai berhasil… seorang Detektif muda tiba-tiba saja pindah dan mulai dekat dengan Baekhyun, saat tau hal itu anak lugu itu mulai membangkang lagi… ia bilang bahwa detektif hebat ada di pihak Oppanya dan akan melindungi Oppanya. Aku kesal dan membunuhnya” kata Jaejeong

“orangtuaku sangat cerewet… mereka memaksaku untuk menjadi dokter seakan aku ini bonekanya. Aku dilarang main basket, sepak bola, hal-hal lainnya sangat ingin aku lakukan sejak lama. Huh… padahal tinggal beberapa bulan lagi rencanaku akan berhasil” lanjut Jaejeong

“Park Jaejeong kau ditahan karena membunuh dan meneror orang lain”

CREK… (suara borgol ceritanya ._.)

—*—

      “terimakasih detektif” Kata Baekhyun
“seperti yang diharapkan Detektif muda Beijing” kata Inspektur Kim
“tapi dari mana kau tau bahwa Jaejeong memanfaatkan Hyemi?” tanya Opsir Lee

“ah… iya aku lupa satu hal” kata Luhan sambil mengeluarkan  beberapa kertas dari tasnya

“ini hasil ujian Jaejeong 1 tahun yang lalu dan ini hasil ujian Jaejeong 3 bulan lalu. Bukankah sangat aneh jika ia bisa menaikan nilainya dalam waktu singkat?” kata Luhan

“bukankah itu wajar saja?” kata Inspektur Kim
“perhatikan baik-baik… tulisannya berbeda… dan juga aku menemukan ini” kata Luhan mengeluarkan kertas kecil bertuliskan alamat disana.

“apa itu?” kata Baekhyun
“tempat yang dikunjungi adikmu ketika malam hari” kata Luhan
“apa kau mengunjunginya?” tanya Baekhyun
“iya… aku kesana dan bertemu dengan Kimmi…” kata Luhan

—*—

“terimakasih Detektif” kata Baekhyun
“tak masalah…”
“Kau memang hebat, adikku pasti sangat berterimakasih padamu. Maaf tapi aku tak punya apa-apa untuk membayarmu” kata Baekhyun lagi
“tenang saja… rawat ibumu dengan baik… selama kau masih memilikinya”
“hohoho… lihatlah Detektif hebat ini… sangat kesepian… tenang kawan… ada aku disini hohoho….”

-Kkeut-


Huaaa…. akhirnya udah sampek Chapter terakhir~~~ hehehe… EL buat 3 Chapter doang gara-gara masih masa percobaan (?) mungkin… EL bakal buat kasus lainnya buat Luhan (?) nanti bakal ada pemeran baru yang muncul di FF DeLu selanjutnya… pastinya member EXO… ada yang bisa nebak siapa member yang ada di otak EL? gak ada ya udah ._.

Maafkan FF ini kalau gaje… *bow* EL disini juga masih belajar… dan maafkan EL yang GaJe ini *bow bareng Luhan (?)*

XoXo

SilverDeer0406

Tinggalkan komentar